Peternakan

6 Cara Budidaya Ikan Guppy yang Bisa Kamu Ikuti

Poecilia reticulata atau ikan guppy adalah salah satu spesies dari ikan hias yang hidupnya di air tawar dan paling sangat familiar di dunia. Ikan guppy ini mampu dalam menyesuaikan diri di banyak tempat dan juga mudah untuk beranak.

Di Indonesia, ikan guppy bisa kamu temui di parit atau bahkan di selokan. Tetapi, millionfish atau ikan guppy hias pastinya berbeda dengan jenis ikan guppy yang ada di selokan. Ukuran ikan guppy ini hanya sekitar 4 cm sampai 6 cm saja.

Selain ukurannya yang kecil, ikan ini merupakan ikan yang mudah untuk berkembang biak. Masa kehamilan ikan guppy betina kisaran 21 hari sampai 30 hari, tergantung dari suhu air yang ikan guppy tinggali.

Guppy ini tidak bertelur, tetapi mengandung kemudian melahirkan. Satu ekor induk ikan guppy bisa melahirkan 2 ekor anak guppy di setiap kehamilannya. Tetapi, umumnya ikan guppy betina hanya akan melahirkan kisaran 5 sampai 30 ekor saja.

 

Budidaya Ikan Guppy

Ikan guppy merupakan ikan yang mudah untuk dibudidaya. Karena hal tersebut, ikan guppy menjadi salah satu jenis ikan hias yang hidup di air tawar yang banyak dibudidayakan dan mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Dengan perkembangan dunia ikan hias yang semakin menjanjikan, membuat peluang usaha ini terbuka semakin lebar. Berikut ini cara budidaya ikan guppy.

1. Memilih Indukan Guppy yang Baik

Untuk memilih indukan guppy, kamu harus fokus pada kualitas ketimbang kuantitas ikan guppy. Hal ini karena ikan guppy yang banyak laku di pasaran adalah ikan guppy yang mempunyai penampilan menarik.

Induk guppy betina yang baik mempunyai bentuk badan yang bulat dan berwarna kusan serta pasif di dalam air. Guppy betina ini cenderung lebih suka untuk berdiam diri pada bagian dasar ataupun permukaan akuarium.

Sedangkan guppy jantan yang baik mempunyai warna yang cenderung lebih cerah daripada guppy betina dan tubuhnya lebih langsing. Pastikan badan dari indukan guppy yang kamu pilih tidak cacat, sehat, dan umurnya minimal 4 bulan.

2. Siapkan Tempat Budidaya Guppy

Kamu bisa memanfaatkan ember yang ada untuk tempat membudidaya ikan guppy. Selain itu, kamu juga bisa memakai akuarium, aerator, dan juga tanaman air. Ada beberapa fungsi dari tempat tersebut, yaitu untuk memisahkan indukan jantan dan betina, pemijahan, penetasan telur, serta untuk pendederan.

Luas dan ukuran tempat untuk budidaya ikan guppy bisa kamu sesuaikan dengan jumlah dan juga keperluan ikan guppy yang kamu budidaya, namun tinggi minimal 30 cm. Perhatikan juga situasi dan kepadatan habitatnya, jangan sampai terlalu penuh.

3. Memisahkan Indukan Guppy Betina dan Jantan

Kamu perlu memisahkan antara induk guppy betina dan induk guppy jantan sebelum kamu melakukan pemijahan di tempat yang berbeda. Selain itu, kamu juga perlu mengganti air dalam waktu 1 hari sampai 3 hari sekali, ganti air kisaran sepertiganya saja.

Setelah memisahkan indukan jantan dan betina, kamu harus tetap memberikan pakan secara rutin sebanyak dua kali dalam sehari. Dengan begitu, selama proses pemijahan indukan guppy akan tetap sehat dan baik.

4. Mengawinkan Guppy

Setelah melakukan step sebelumnya, sekarang kamu bisa melakukan pemijahan atau mengawinkan ikan guppy. Isi wadah untuk pemijahan dengan air bersih setinggi kisaran 30 cm, kemudian mengendapkannya dalam waktu minimal satu hari supaya proses beranak bisa lebih cepat.

Di pagi hari, kamu harus memasukkan guppy betina ke tempat yang sudah diisi air bersih. Sore harinya kamu bisa memasukkan guppy jantan serta melakukan pemijahan dalam waktu 4 hari sampai 7 hari.

Setelah itu, kamu bisa memasukkan indukan guppy betina dan jantan dengan perbandingan banyak 1:5. Indukan guppy jantan harus lebih banyak dan setidaknya tempat pemijahan bisa menampung 30 ekor indukan guppy.

Proses pemijahan memakan waktu kisaran 3 sampai 4 minggu sampai embrio guppy lahir. Perhatikan terus proses pemijahan karena apabila guppy betina sudah dibuahi, kamu harus langsung memindahkan guppy betina tersebut.

5. Penetasan Benih Guppy

Jika proses pemisahan sudah selesai, kamu harus memisahkan induk yang sudah dibuahi dan juga mengisi air serta melengkapi aerasi di tempat. Hal ini untuk proses penetasan benih. Kamu perlu menaruh larva ikan guppy secara hati-hati supaya tak mengganggu larva ikan.

Selain itu, kamu harus membuang kisaran sepertiga air lalu menggantinya memakai air yang bersih setiap 1 sampai 3 kali dalam sehari.

6. Pendederan Ikan Guppy

Agar ikan guppy tak cepat mati, pada tahap ini kamu harus meletakkan ikan guppy di tempat yang terbuka. Selain itu, kamu perlu menaruh wadah tersebut di tempat yang menjangkau sinar matahari supaya warna pada ikan guppy bisa terbentuk.

Kamu juga perlu memberi beberapa tanaman air untuk tempat ikan guppy meneduh. Pakan yang sesuai pun harus diberikan selama masa pendederan. Anakan yang usianya 5 hari bisa diberi infusoria, sedangkan anakan yang usianya sudah lebih dari 5 hari bisa diberi kutu air atau udang renik.

Setelah ikan guppy menyentuh 20 hari atau sudah sedikit dewasa, kamu bisa memberi pakan berupa cacing sutra atau cacing rambut. Jenis kelamin ikan sudah bisa diketahui ketika berusia 20 hari.

Apabila ikan guppy sudah besar, kamu juga bisa membuat pakan sendiri dengan mesin pembuat pakan ikan. Jika pakan yang kamu berikan berupa pelet, kamu bisa memakai mesin pelet untuk membuatnya.