Kloset adalah bagian krusial yang ada di rumah dengan fungsi menunjang kebutuhan biologis penghuninya. Kotoran yang dibuang dari kloset akan tersimpan di septic tank. Meski begitu, belum banyak orang mengetahui jarak kloset ke septic tank yang ideal. Demikian juga dengan ketentuan lain yang sebaiknya ada pada tempat penyimpanan limbah ini. Berikut ini ketentuannya.

1. Jarak Antara Kloset dengan Septic Tank

Jarak dari kloset yang ada di rumah menuju septic tank turut berperan karena biasanya aliran limbah memanfaatkan sistem gravitasi. Pengaturan jarak ini sebenarnya sederhana. Tidak ada patokan utama. Pada intinya, letak septic tank sebaiknya dekat dengan klosetnya. Jarak yang semakin jauh antara kloset dengan septic tank bisa menghambat kotoran untuk masuk ke septic tank.

Kotoran bisa terhambat pada tengah pipa pembuangan karena jarak yang terlalu jauh. Hal ini memungkinkan ada beberapa bagian yang bisa menempel pada pinggir pipa. Apabila berlangsung dalam waktu yang lama, kotoran tersebut bisa sulit dibersihkan dan menimbulkan penyumbatan. Akibatnya, aliran kotoran yang masuk selanjutnya akan lebih sulit.

2. Jenis Septic Tank yang Digunakan

Selain memastikan jarak kloset ke septic tank tidak terlalu jauh, faktor penting selanjutnya adalah jenis septic tank yang dipasang. Ada dua tipe septic tank yang beredar, yaitu konvensional serta Biotech. Seiring perkembangan zaman dan lingkungan yang mulai banyak tercemar, masyarakat mulai beralih ke penggunaan septic tank sistem Biotech karena ramah lingkungan.

Cara kerja dari septic tank ini lebih rumit daripada biasanya, namun hasilnya lebih baik. Contoh produk dengan sistem ini adalah BioRich milik Surya Utama Fibertek. Limbah yang melalui BioRich ini akan melewati proses dari penyaringan hingga pemberian desinfektan. Akhirnya, sisa limbah yang siap buang lebih minim bakteri dan baik untuk lingkungan. Produknya bisa didapatkan melalui https://www.suryafibertek.co.id/septic-tank-biotech/.

3. Ukuran Volume Septic Tank

Bagian selanjutnya yang perlu mendapat perhatian adalah ukuran dari volume septic tank-nya. Pengukuran ini bergantung dengan ukuran rumah serta berapa jumlah penghuninya. Artinya, semakin besar ukuran rumah dan penghuninya, begitu juga dengan volume septic tank yang bertambah besar.

Saat ini septic tank tidak hanya bisa difungsikan untuk satu rumah. Alat ini bisa dipakai untuk beberapa rumah sekaligus. Prosedur ini dinamakan dengan septic tank komunal. Tentu hal ini harus dibuat perhitungannya, yang disesuaikan dengan berapa jumlah rumah yang memakai septic tank tersebut.

4. Jarak Septic Tank dengan Sumur dan Rumah

Tidak hanya jarak kloset ke septic tank, sumur resapan serta sumber air bersih juga penting untuk dipertimbangkan. Jarak antara septic tank dengan tempat air bersih berada paling tidak 10 meter. Alasannya agar limbah yang berasal dari pembuangan tidak membuat air bersih dalam sumur tercemar. Berikutnya untuk jarak dari bangunan rumah, septic tank setidaknya berada 1.5 meter di dekatnya.

5. Kondisi Bak Kontrol

Bak kontrol merupakan bagian yang berguna untuk mengontrol saluran air. Ukuran bak yang ukurannya kecil ini adalah pengontrol apabila terjadi hambatan pada saluran air yang kotor, atau ada genangan air di luar dugaan. Bak ini wajib memakai penutup berbahan beton tulang serta besi pegangan agar mudah membuka dan menutupnya.

Perlu diingat bahwa dasar dari bak kontrol harus cukup dalam dibandingkan saluran yang berisi air kotor. Hal ini dimaksudkan agar endapannya lebih mudah dibersihkan. Bak kontrol juga bisa diletakkan di penutup dari septic tank untuk input selang penyedot air dari limbah saat kotorannya akan dibersihkan jasa penyedot WC.

Itulah beberapa hal yang harus diketahui sebelum membangun septic tank. Mulai dari jarak kloset ke septic tank, sistem yang digunakan, dan sebagainya. Hal-hal ini perlu diperhatikan dari awal, agar meminimalisir terjadinya masalah Apalagi, septic tank berkaitan dengan hal yang dilakukan setiap hari yaitu pembuangan limbah manusia.